Keputihan / LEUKOREA
Dr. Bayu Aji Nugroho, SpOG, MH
Leukorea (fluor albus, keputihan, white discharge) adalah nama gejala yang diberikan pada cairan yang keluar dari vagina selain darah. Leukorea bukan merupakan penyakit melainkan salah satu tanda gejala dari suatu penyakit organ reproduksi wanita. Gejala ini diketahui karena adanya sekret yang mengotori celana dalam. Leukorea merupakan manifestasi klinis berbagai infeksi, keganasan, atau tumor jinak reproduksi gejala ini tidak menimbulkan mortalitas, tetapi morbiditas karena selalu membasahi bagian dalam wanita dan dapat menimbulkan iritasi, terasa gatal sehingga mengganggu, dan mengurangi kenyamanan dalam berhubungan seks.
Menurut survey demografi kasus keputihan 200 kasus, tetapi hanya sekitar 95 kasus yang mengalami gejala keputihan dengan rasa gatal. Masalah keputihan ini sering kali tidak diperhatikan oleh wanita yang menderita penyakit ini, akan tetapi masalah keputihan ini jika tidak segera ditangani akan menyebabkan masalah yang serius. Keputihan fisiologis jika dibiarkan akan berisiko menjadi keputihan yang patologis. Salah satu contohnya adalah kandidiasis vulvovaginal mungkin mempengaruhi lebih dari 130 juta wanita setiap tahun, dengan global prevalensi tahunan 3871 per 100.000 perempuan. Ini angka tersebut berada pada skala yang sama dengan 300 juta orang diperkirakan mengalami depresi, dengan 200 juta orang dewasa asma, dan 199 juta wanita pramenstruasi sindrom. Telah diperkirakan lebih dari 20 juta kasus tambahan kandidiasis vulvovaginal berulang pada tahun 2030. Sebagian besar dari populasi dunia yang meningkat di 2030 diharapkan tinggal di negara berkembang, berpotensi memperburuk dampak yang meningkat beban penyakit ini, mengingat sering tidak tepat diagnosis, terapi empiris salah, terjangkau atau terapi antijamur yang tidak dapat diakses, dan munculnya Candida spp yang resistan terhadap azol menyebabkan kandidiasis vulvovaginal berulang.
Untuk mencegah keputihan patologis perlu adanya perubahan perilaku seharihari untuk menjaga organ intim tetap kering dan tidak lembab. Perempuan yang memiliki riwayat infeksi yang ditandai dengan keputihan berkepanjangan mempunyai dampak buruk untuk masa depan kesehatan reproduksinya. Sehingga dianjurkan untuk melakukan tindakan pencegahan dengan menjaga kebersihan genetalia dan melakukan pemeriksaan khusus sehingga dapat diketahui secara dini penyebab leukorea. Jumlah keputihan dapat sangat bervariasi dari orang ke orang. Warna, konsistensi, dan jumlahnya juga dapat berubah dari hari ke hari, tergantung di mana seseorang berada dalam siklus menstruasinya:
Hari 1–5 Pada awal siklus, cairan biasanya berwarna merah atau berdarah, karena tubuh melepaskan lapisan rahim.
Hari 6–14 Setelah menstruasi, seseorang mungkin melihat lebih sedikit keputihan dari biasanya. Saat telur mulai berkembang dan matang, lendir serviks akan menjadi keruh dan berwarna putih atau kuning. Mungkin terasa lengket.
Hari 14–25 Beberapa hari menjelang ovulasi, lendir akan menjadi encer dan licin, mirip dengan konsistensi putih telur. Setelah ovulasi, lendir akan kembali menjadi keruh, putih atau kuning, dan mungkin lengket atau lengket.
Hari 25–28 Lendir serviks akan menjadi lebih ringan, dan seseorang akan melihat lebih sedikit, sebelum mendapatkan menstruasi berikutnya.
Dampak keputihan dapat terjadi perlengketan pada rahim, saluran telur atau tuba falopii sampai pembusukan indung telur oleh infeksi yang berat bisa terjadi tuba-ovarium abses atau kantung nanah yang menekan saluran telur dan indung telur, apabila kedua sisi kanan dan kiri dari tuba ovarium yang tertekan abses maka dapat dikatakan bahwa wanita tidak akan bisa mendapatkan keturunan atau mundul. Karakteristik wanita dengan keputihan (leukorea) yaitu seperti umur, status pernikahan, paritas, metode kontrasepsi, siklus menstruasi, riwayat gangguan reproduksi, status pendidikan, dan status pekerjaan. Ditujukan pada kelainan- kelainan ginekologik seperti riwayat seksual dan menstruasi, gejala sistemik seperti keracunan atau nyeri tekan abdomen, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang atau laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA
Siti Khuzaiyah, Rini Krisiyanti, Intan Cristi Mayasari (Maret 2015), Karakteristik Wanita dengan Fluor Albus
Nicole Galan, RN, Holly Ernst, P.A. (January 10, 2020) A color-coded guide to vaginal discharge
Denning, David W; Kneale, Matthew; Sobel, Jack D; Rautemaa-Richardson, Riina (2018). Global burden of recurrent vulvovaginal candidiasis: a systematic review.