Klinik Sarah
Get Started
    Enable Location Services
    • Home
    • Fasilitas
    • Dokter Kami
    • Artikel
    • Video Edukasi
    • Others

    Others

      Klinik Sarah
      Home
      • Home
      • Fasilitas
      • Dokter Kami
      • Artikel
      • Video Edukasi
      • Others
      Get Started
      Hamil Kosong

      Hamil Kosong

      1. Home
      2. Artikel
      3. Hamil Kosong

      Blighted Ovum (Hamil Kosong)

      Blighted Ovum (Hamil Kosong)

      Dr. Bayu Aji Nugroho, SpOG

       

      Apa sih blighted ovum itu?

      Blighted ovum atau yang biasa dikenal dengan sebutan hamil kosong (anembyonic pregnancy) adalah kondisi dimana sel telur yang telah dibuahi tidak berkembang atau perkembangannya berhenti pada tahap awal, sebelum 6 atau 7 minggu kehamilan. Pemeriksaan ultrasound pada blighted ovum, hanya terlihat kantung kehamilan (gestational sac) yang biasanya mengelilingi embrio. Biasanya tidak ada embrio didalamnya. Blighted ovum merupakan penyebab utama keguguran (miscarriage).

       

      Lalu apa yang menyebabkan blighted ovum bisa terjadi?

      Penyebab pasti dari kehamilan anembrionik ini masih sulit untuk dipastikan. Factor etiologi untuk kehamilan anembrionik umumnya dipahami dan dipelajari dalam kontek yang lebih luas dari keguguran dini atau early pregnancy loss yang mencakup kehamilan embrionik dan anembrionik. Namun etiologi yang ‘mungkin’ bisa menjadi penyebab hamil kosong ini antara lain :


      1. Kelainan morfologis embrio yang mencegah implantasi atau kelangsungan hidup jangka panjang si embrio itu sendiri setelah implantasi. Kelainan morfologis ini diduga berhubungan dengan kelainan kromosom.




      2. Kelainan kromosom yang secara kolektif mencakup trisomy autosom, poliploidi, sex chromosomal polusomy, dan monosomi X kemungkinan merupakan etiologi paling umum untuk EPL (early pregnancy loss).




      3. Kelainan genetic dan kromosom lainnya seperti translokasi, inversi, gangguan gen tunggal, dan placental mosaicism. Perkawinan kerabat yang mengakibatkan kehamilan anembrionik juga telah dicatat menunjukkan peran penentu gen tunggal.




      4. Obesitas dan usia ibu yang sudah lanjut merupakan factor yang paling besar terkait dengan keguguran dini atau EPL.




      5. Tuberculosis di negara berkembang serta infeksi saluran reproduksi di seluruh dunia dapat menjadi predisposisi EPL.




      6. Malformasi uterus yang mencakup uteri didephic, bicornuate, dan septate juga dapat menghalangi atau mencegah implantasi embrio dalam jangka panjang.




      7. Gangguan imunologis pada ibu seperti disfungsi sel natural killer, autoantibodi, herediter, dan trombofilia yang diturunkan dapat menyebabkan penolakan imunologis ibu terhadap embrio yang ditanamkan didalam rahim yang mengakibatkan keguguran.




      8. Factor hormonal (seperti kadar progesterone yang rendah) dan gangguan endokrinologis (autoimunitas tiroid dan disfungsi tiroid) memainkan peran kompleks dalam proses keguguran.




      9. Konsumsi alcohol juga sudah menjadi penyebab tersering meningkatnya risiko keguguran.



      Terus, tanda-tandanya gimana dong kalo kita lagi hamil kosong?

      Seorang ibu dengan blighted ovum akan mengalami tanda-tanda kehamilan. Misalnya Ketika menjalani tes kehamilan mendapatkan hasil yang positif, atau waktu menstruasi yang sudah terlewat dari jadwal yang seharusnya.

      Kemudian, seorang dengan blighted ovum juga akan mengalami tanda-tanda keguguran, seperti :


      • Keram perut




      • Bercak darah atau pendarahan vagina




      • Periode yang terasa lebih berat dari biasanya



      Namun, tidak sema perdarahan pada trimester pertama berakhir dengan keguguran. Jadi pastikan untuk menemui dokter saat kamu merasakan tanda-tanda seperti diatas.

      Bagaimana cara dokter mendiagnosis seseorang menderita hamil kosong?

      Banyak wanita dengan blighted ovum berpikir bahwa kehamilannya normal, hal itu dikarenakan kadar human chorionic gonadotropin (hCG) mereka dapat meningkat. Plasenta menghasilkan hormone ini setelah implantasi. Dengan blighted ovum, hCG dapat terus naik karena plasenta dapat tumbuh dalam waktu singkat, bahkan saat embrio tidak ada.

      Maka dari itu, test ultrasound (transabdominal atau transvaginal) biasanya diperlukan untuk mendiagnosis blighted ovum, untuk memastikan bahwa kantung kehamilan terisi atau kosong.

      Beberapa gambar dibawah merupakan kasus-kasus wanita dengan blighted ovum.

       

      Kalau sudah terdiagnosis, bagaimana manajemennya?

      Tiga pilihan treatment untuk EPL antara lain manajemen hamil, manajemen medis, dan perawatan bedah. Penatalaksanaan medis dengan misoprostol dan pembedahan diagnggap lebih efektik dalam penatalaksanaan kehamilan anembrionik.


      1. Expectant management


        • Merupakan pendekatan dengan ‘watchful waiting’




        • Pasien diawasi secara ketat tanpa intervensi




        • Ulangi sonogram dan pemeriksaan level hCG untuk mengonfirmasi bagian jaringan yang sudah lengkap





      2. Medical management


        • Menggunakan misoprostol (analog prostaglandin), 800mcg, diberikan pervagina.




        • Pilihan manajemen ini memungkinkan jalannya pemgobatan yang lebih dapat diprediksi





      3. Surgical treatment


        • Manajemen bedah menggunakan evakuasi uterus dengan vakum manual




        • Sering digunakan pada pasien dengan ketidakstabilan hemodinamik




        • Aspirasi/evakuasi uterus lebih cepat diselesaikan, terutama bila dilakukan pada pasien rawat jalan.




      Sources :


      • Chaudhry K, Tafti D, Siccardi MA. Anembryonic Pregnancy. [Updated 2021 Jan 7]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499938/




      • Johnson, Traci C. (2021). Blighted Ovum. Online at https://www.webmd.com/baby/blighted-ovum#1 , accessed 7 May 2021.



      Klinik Sarah
      • Terms of use
      • Privacy Policy
      © 2024. All rights reserved.